Contoh cerpen
Cinta bersemi di
penanggungan
Pagi yang cerah
di sambut dengan senyuman indah yang terpancar dari wajah cantik rupawan ku
pagi itu ku awali dengan menuntut ilmu di sekolahan tercinta yaitu SMAN 2
SIDOARJO, waktu pelajaran pertama dan kedua aku sabar menunggu untuk pelajaran
ketiga dan keempat, bel istirahat pun berbunyi waktunya istirahat dan jajan
dikantin
Waktupun sudah
berlalu waktunya meneruskan jam-jam berikutnya, lama sesaat kemudian bel pun
berbunyi menandakan waktu pelajaran telah habis dan waktunya pulang kerumah,
namun aku tidak langsung pulang melainkan berkumpul sejenak untuk membicarakan
apa saja yang perlu dibawah untuk perlengkapan mendaki, dengan berlari aku
menghampiri segerombolan pecinta alam “Hai teman-teman kita nanti membawa apa?”
lalu imut dan indro bersautan menjawab pertanyaanku dengan bergurau mereka
berkata “Membawa hatimu” segerombolan pecinta alam pun tertawa melihat tingkah
laku kedua anak itu.
Siang hari pun
menyambutku dengan indah ku bersiap-siap untuk menyiapkan semuanya setelah
semuanya sudah siap akupun bergegas menuju kesekolah, sesampainnya disekolah
akupun terlambat dan kak putra salah satu teman pecinta alam ku segera menarikku
untuk berjalan ke arah motor saking kencangnya kak putra menariku aku terjatuh
dan semua mata tertuju kepadaku, semua teman-temanku menertawaiku malu, marah
campur aduk dalam perasaanku
Tiba-tiba
pembina datang dan semua teman-teman sudah datang dan kami pun berangkat,
sesampainya di kaki gunung penanggungan tiba-tiba ada yang menghampiriku akupun
sedikit kaget dan aku tak pernah mengenal dia sebelumnya “Hai” dia mengatakan
salam dan menjulurkan tangannya “Aku
vino dari kelas XI-3” sepertinya sih dia SKSD (sok kenal sok dekat)
tetapi aku tetap menerima uluran tangannya sambil berkata “Aku viola dari kelas
X-4” kata vino “Kita mendaki yuk” ajak vino dengan gugup, “ayo “ ( dengan
perasaan sedikit ketakutan).
Dan ternyata tak
terasa setelah berjalan cukup lama dan seiring berjalannya waktu aku sadar
bahwa aku dan kak vino berada di barisan yang paling belakang dan tanpa sadar
aku tertinggal jauh sampai segerombolan pecinta alam pun tak terlihat, air
mataku pun mengalir dan kak vino pun mengetahuinya aku sedikit malu dan kak
vino pun mencoba menenangkanku “loh kamu kenapa? Jangan menangis” dia terus
menenangkanku air mataku semakin mengalir deras “Hapus air matamu kita tidak
akan tersesat, selama ada aku semua akan baik-baik saja” ucapnya yang berusaha
untuk menenangkanku perasaanku sedikit tenang, air mataku berhenti dengn sendirinya
, setelah lama kita berjalan segerombolan temanku terlihat dari jauh
Perasaanku
berubah menjadi bahagia dari kejauhan mereka terlihat bingung mencariku dan kak
vino, sesampainya di segerombolan teman-temanku muka-muka mereka berubah
menjadi tenang karena aku dan kak vino bergabung kembali, “Hoy kalian dari mana
saja? Kita sibuk mencari kalian ehh malah asyik-asyikan pacaran” ucapnya indro
dengan muka yang sedikit kesal , imut pun menyauti kata-kata indro “iya.kalian
mah seneng asyik-ayik pacaran lah kita?joness “ ucapnya dengan membuang muka
Setelah bergurau
mencairkan keadaan kita pun kembali melanjutkan perjalanan, rasa lelah, capek
ingin segera beristirhat tercampur aduk dalam perasaanku, tapi kak vino
berusaha untuk tetap menguatkan aku untuk melanjutkan perjalanan “kamu kuat vi,
sebentar lagi kita sampai di atas puncak semua perasaan lelahmu terbayar habis
setelah kita sampai dan melihat keindahan alam di atas puncak penanggungan “
ucap kak vino. “ iya kak makasih udah buat sedikit lelahku hilang ” aku pun
tiba – tiba menjadi seperti seorang yang paling bahagia saat aku mengijakkan
kakiku di atas puncak penanggungan.
Malam pun tiba
dengan angin yang berhembus kencang tubuhku terselimuti oleh dinginnya malam
bintang – bintang pun terasa melihatku dengan penuh keindahan sinarnya, selama
aku menikmati malam itu “ bruuukk.......” aku pun terkejut tiba – tiba suara
aneh berada di sampingku dan ternyata itu suara kak Vino duduk disampingku. Api
unggun yang berada di depanku suasana berubah menjadi agak hangat tiba – tiba
kak Vino melihatku dan dia menatapku matanya bersinar indah dan kulihat dari
pancaran matanya ia ingin mengatakan sesuatu dengan serius “ Viola matamu
begitu indah, tutur katamu sangat lembut, jujur aku mengagumi sosok malaikat
tanpa sayap sepertimu kau ku ibaratkan seperti sungai yang tak henti mengalir,
kesempurnaanmu membuat hatiku tertarik untuk bisa dapat bersamamu “ ucapnya
dengan gugup, “aku bingung berkata apa perasaan nyaman memang ada tapi aku baru
mengenalnya “ hatiku berkata. Ku coba mengungkapkan apa yang ada di dalam hatiku
kepada kak Vino dengan dewasa, dia menjawab “ tak usah kau ragu aku mencintaimu
memang baru sebentar tapi percayalah dengan waktu yang terus berjalan kita bisa
menjalaninya bersama .“ ucapnya menyakinkanku, “iya aku akan mencoba menjalani
semuanya bersama somoga kamu bisa membuatku bahagia” ucapku sedikit ragu.
Setelah kejadian
itu kak Vino bisa membuktikan ucapannya, selama di sekolah kita selalu bersama
mengukir cerita yang indah, momen malam hari di atas puncak penanggungan tak
bisa ku lupakan dan kini aku bersama kak Vino bahagia menjadi sepasang kekasih
seperti merpati yang terpisahkan.