Jumat, 15 April 2016



Contoh cerpen 



Cinta bersemi di penanggungan

Pagi yang cerah di sambut dengan senyuman indah yang terpancar dari wajah cantik rupawan ku pagi itu ku awali dengan menuntut ilmu di sekolahan tercinta yaitu SMAN 2 SIDOARJO, waktu pelajaran pertama dan kedua aku sabar menunggu untuk pelajaran ketiga dan keempat, bel istirahat pun berbunyi waktunya istirahat dan jajan dikantin
Waktupun sudah berlalu waktunya meneruskan jam-jam berikutnya, lama sesaat kemudian bel pun berbunyi menandakan waktu pelajaran telah habis dan waktunya pulang kerumah, namun aku tidak langsung pulang melainkan berkumpul sejenak untuk membicarakan apa saja yang perlu dibawah untuk perlengkapan mendaki, dengan berlari aku menghampiri segerombolan pecinta alam “Hai teman-teman kita nanti membawa apa?” lalu imut dan indro bersautan menjawab pertanyaanku dengan bergurau mereka berkata “Membawa hatimu” segerombolan pecinta alam pun tertawa melihat tingkah laku kedua anak itu.
Siang hari pun menyambutku dengan indah ku bersiap-siap untuk menyiapkan semuanya setelah semuanya sudah siap akupun bergegas menuju kesekolah, sesampainnya disekolah akupun terlambat dan kak putra salah satu teman pecinta alam ku segera menarikku untuk berjalan ke arah motor saking kencangnya kak putra menariku aku terjatuh dan semua mata tertuju kepadaku, semua teman-temanku menertawaiku malu, marah campur aduk dalam perasaanku
Tiba-tiba pembina datang dan semua teman-teman sudah datang dan kami pun berangkat, sesampainya di kaki gunung penanggungan tiba-tiba ada yang menghampiriku akupun sedikit kaget dan aku tak pernah mengenal dia sebelumnya “Hai” dia mengatakan salam dan menjulurkan tangannya  “Aku vino dari kelas XI-3” sepertinya sih dia SKSD (sok kenal sok dekat) tetapi aku tetap menerima uluran tangannya sambil berkata “Aku viola dari kelas X-4” kata vino “Kita mendaki yuk” ajak vino dengan gugup, “ayo “ ( dengan perasaan sedikit ketakutan).
Dan ternyata tak terasa setelah berjalan cukup lama dan seiring berjalannya waktu aku sadar bahwa aku dan kak vino berada di barisan yang paling belakang dan tanpa sadar aku tertinggal jauh sampai segerombolan pecinta alam pun tak terlihat, air mataku pun mengalir dan kak vino pun mengetahuinya aku sedikit malu dan kak vino pun mencoba menenangkanku “loh kamu kenapa? Jangan menangis” dia terus menenangkanku air mataku semakin mengalir deras “Hapus air matamu kita tidak akan tersesat, selama ada aku semua akan baik-baik saja” ucapnya yang berusaha untuk menenangkanku perasaanku sedikit tenang, air mataku berhenti dengn sendirinya , setelah lama kita berjalan segerombolan temanku terlihat dari jauh
Perasaanku berubah menjadi bahagia dari kejauhan mereka terlihat bingung mencariku dan kak vino, sesampainya di segerombolan teman-temanku muka-muka mereka berubah menjadi tenang karena aku dan kak vino bergabung kembali, “Hoy kalian dari mana saja? Kita sibuk mencari kalian ehh malah asyik-asyikan pacaran” ucapnya indro dengan muka yang sedikit kesal , imut pun menyauti kata-kata indro “iya.kalian mah seneng asyik-ayik pacaran lah kita?joness “ ucapnya dengan membuang muka
Setelah bergurau mencairkan keadaan kita pun kembali melanjutkan perjalanan, rasa lelah, capek ingin segera beristirhat tercampur aduk dalam perasaanku, tapi kak vino berusaha untuk tetap menguatkan aku untuk melanjutkan perjalanan “kamu kuat vi, sebentar lagi kita sampai di atas puncak semua perasaan lelahmu terbayar habis setelah kita sampai dan melihat keindahan alam di atas puncak penanggungan “ ucap kak vino. “ iya kak makasih udah buat sedikit lelahku hilang ” aku pun tiba – tiba menjadi seperti seorang yang paling bahagia saat aku mengijakkan kakiku di atas puncak penanggungan.
Malam pun tiba dengan angin yang berhembus kencang tubuhku terselimuti oleh dinginnya malam bintang – bintang pun terasa melihatku dengan penuh keindahan sinarnya, selama aku menikmati malam itu “ bruuukk.......” aku pun terkejut tiba – tiba suara aneh berada di sampingku dan ternyata itu suara kak Vino duduk disampingku. Api unggun yang berada di depanku suasana berubah menjadi agak hangat tiba – tiba kak Vino melihatku dan dia menatapku matanya bersinar indah dan kulihat dari pancaran matanya ia ingin mengatakan sesuatu dengan serius “ Viola matamu begitu indah, tutur katamu sangat lembut, jujur aku mengagumi sosok malaikat tanpa sayap sepertimu kau ku ibaratkan seperti sungai yang tak henti mengalir, kesempurnaanmu membuat hatiku tertarik untuk bisa dapat bersamamu “ ucapnya dengan gugup, “aku bingung berkata apa perasaan nyaman memang ada tapi aku baru mengenalnya “ hatiku berkata. Ku coba mengungkapkan apa yang ada di dalam hatiku kepada kak Vino dengan dewasa, dia menjawab “ tak usah kau ragu aku mencintaimu memang baru sebentar tapi percayalah dengan waktu yang terus berjalan kita bisa menjalaninya bersama .“ ucapnya menyakinkanku, “iya aku akan mencoba menjalani semuanya bersama somoga kamu bisa membuatku bahagia” ucapku sedikit ragu.
Setelah kejadian itu kak Vino bisa membuktikan ucapannya, selama di sekolah kita selalu bersama mengukir cerita yang indah, momen malam hari di atas puncak penanggungan tak bisa ku lupakan dan kini aku bersama kak Vino bahagia menjadi sepasang kekasih seperti merpati yang terpisahkan.